Nilai tukar atau dikenal pula
sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai
tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua
mata uang masing-masing negara atau wilayah.
Dalam sistem pertukaran
dinyatakan oleh yang pernyataan besaran jumlah unit yaitu “mata uang” (atau
“harga mata uang” atau “sarian mata uang”) yang dapat dibeli dari 1 penggalan
“unit mata uang” (disebut pula sebagai “dasar mata uang”). sebagai contoh, dalam
penggalan disebutkan bahwa kurs EUR-USD adalah 1,4320 (1,4320 USD per EUR) yang
berarti bahwa penggalan mata uang adalah dalam USD dengan penggunaan penggalan
nilai dasar tukar mata uang adalah EUR
Daftar Nilai Tukar Mata Uang
1. Sistem nilai tukar
Sistem nilai tukar mata uang
bebas-apung merupakan nilai tukar yang dibolehkan untuk berbeda terhadap yang
lain dan mata uang ditentukan berdasarkan kekuatan-kekuatan pasar atas dari
penawaran dan permintaan nilai tukar mata uang akan cenderung berubah hampir
selalu seperti yang akan dikutip pada papan pasar keuangan, terutama oleh
bank-bank di seluruh dunia sedangkan dalam penggunaan sistem pasak nilai tukar
mata uang atau merupakan nilai tukar tetap dengan ketentuan berlakunya
devaluasi dari nilai mata uang berdasarkan sistem Bretton Woods.
Nominal nyata dan nilai tukar
• Nominal kurs pertukaran harga
dalam mata uang asing dari satu penggalan dari ke mata uang lokal.
• Nominal nyata atau real
exchange rate ( RER ) dinyatakan sebagai , Dimana adalah tingkat harga luar
negeri dan dengan tingkat harga domistik, dan harus memiliki nilai yang sama
dalam beberapa acak pilihan dengan dasar tahun. Oleh karena itu, dasar tahun
adalah RER sebenarnya hanya ada pada teori ideal. Dalam praktik, terdapat
banyak mata uang asing dan harga ke tingkat nilai yang dipertimbangkan.
bersamaan dengan ini, model perhitungan semakin menjadi lebih rumit. Selain
itu, model ini didasarkan pada purchasing power parity (PPP) yang dapat berarti
sebuah konstan dari RER. secara empiris dalam penentuan nilai konstan RER tidak
akan bisa disadari, karena keterbatasan pada data. dalam PPP akan menyiratkan
bahwa RER adalah tingkat di mana suatu organisasi dapat memperdagangkan barang
dan jasa dari satuan ekonomi (misalnya negara) untuk orang perorang yang lain.
Misalnya, jika harga yang meningkat 10% di Inggrisdan pada mata uang Jepang
akan sekaligus menghargai 10% terhadap mata uang Inggris serta harga barang
akan tetap konstan untuk seseorang di Jepang. Sedangkan bagi orang di Inggris
masih akan tetap berkaitan dengan kenaikan harga 10% di dalam negerinya. Ini
juga menyebutkan bahwa harga atau nilai dasar tarif yang ditetapkan pemerintah
dapat merupakan ikutan dalam memengaruhi nilai tukar, untuk membantu untuk
mengurangi tekanan harga. PPP akan terus muncul hanya dalam jangka panjang (3-5
tahun), ketika harga akhir menjadi sama terhadap paritas daya beli
Terdapat pendekatan baru dalam
rancangan RER yang mempekerjakan penggalan set variabel ekonomi makro dikenal
sebagai produktivitas relatif serta tingkat bunga nyata yang diferensial.
2. Nilai tukar bilateral
berlawanan dengan nilai tukar efektif
Nilai tukar bilateral adalah
melibatkan pasangan mata uang, sedangkan nilai tukar efektif adalah rata-rata
dari kelompok mata uang asing dan dapat dilihat sebagai sebuah ukuran
keseluruhan dari daya saing terhadap luar negeri sedangkan dalam sebuah
penggatan nominal efektif dalam nilai tukar atau nominal effective exchange
rate (NEER) adalah bobot yang berbalik dengan bobot asimptotik perdagangan.
sebuah penggatan dalam realitas efektif nilai tukar real effective exchange
rate (REER) penyesuaian nominal efektif dalam nilai tukar atau nominal
effective exchange rate (NEER) oleh asing sesuai dengan tingkat harga dan
deflasi oleh harga negara asal, berbanding dengan NEER dengan bobot produk
domestik bruto (PDB) (gross domestic product (GDP) atau gross domestic income
(GDI)) nilai tukar efektif mungkin lebih tepat bila dilihat dari fenomena
investasi global.
3. Ketidakstabilan nilai tukar
Ketidakstabilan nilai tukar
Rupiah terhadap Dollar dari waktu ke waktu menyebabkan ketidakstabilan harga
saham. Kondisi ini cenderung menimbulkan keragu-raguan bagi investor, sehingga
kinerja bursa efek menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari harga sekuritas
atau harga saham yang sedang terjadi, baik indeks harga saham sektoral maupun
Indeks Harga Saham Gabungan
4. Fluktuasi dalam nilai tukar
Nilai tukar yang berdasarkan pada
kekuatan pasar akan selalu berubah disetiap kali nilai-nilai salah satu dari
dua komponen mata uang berubah. Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih
berharga bila permintaan menjadi lebih besar dari pasokan yang tersedia. nilai
akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari suplai yang tersedia.
Peningkatan permintaan terhadap
mata uang adalah yang terbaik karena denganmeningkatnya permintaan untuk
transaksi uang, atau mungkin adanya peningkatan permintaan uang yang
spekulatif. Transaksi permintaan uang akan sangat berhubungan dengan tingkat
aktivitas bisnis negara berkaitan, produk domestik bruto (PDB) (gross domestic
product (GDP) atau gross domestic income (GDI)) , dan tingkat permintaan
pekerja. Semakin tinggi tingkat menganggur pada suatu negara akan semakin
sedikit masyarakatnya yang secara keseluruhan akan dapat menghabiskan uang pada
belanja pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa dan Bank Sentral, di
Indonesia dalam hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia biasanya akan sedikit
kesulitan dalam melakukan penyesuaian pasokan uang yang dalam persediaan untuk
mengakomodasi perubahan dalam permintaan uang berkaitan dengan transaksi
bisnis.
Dalam mengatasi permintaan uang
dengan tujuan untuk spekulatif, Bank Sentral akan sangat sulit untuk
mengakomodasinya akan tetapi akan selalu mencoba untuk melakukan dengan
melakukan penyesuaian tingkat suku bunga agar seseorang Investor dapat memilih
untuk membeli kembali mata uangnya bila (yaitu suku bunga) cukup tinggi, akan
tetapi, dengan semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka
kebutuhan untuk mata uangnya akan semakin besar pula. Dalam hal perlakuan
tindakan spekulasi terhadap realitas mata uang akan berkaitan dan dapat
menghambat pada pertumbuhan perekonomian negara serta para pelaku spekulasi
akan terus, terutama sejak mata uang secara sengaja dibuat agar bisa dalam
bawah tekanan terhadap mata uang dalam rangka untuk memaksa agar Bank Sentral
dapat menjual mata uangnya untuk tetap membuat stabilitas (bila hal ini terjadi
maka para spekulan akan berusaha dapat membeli kembali mata uang tersebut dari
bank dan pada harga yang lebih rendah atau selalu akan dekat dengan posisi
harapan dengan demikian pengambilan keuntungan terjadi).
Pengertian Pasar Valas
Kuncoro (1996:105) menjelaskan
bahwa semua kegiatan bisnis internasional memerlukan transfer uang dari satu
negara ke negara lain sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang
mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer
laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke
kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengkonversikan mata uang
Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas. Menurut
Madura (2000:58) pasar valas adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta
untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional.
Kuncoro (1996:106) transaksi valas (foreign exchange transaction) adalah
pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.
Mekanisme Pasar Valuta Asing
Kuncoro (1996:107) seandainya ada
mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan.
Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan
valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu
menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan
transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat
menyelesaikan trnsaksi yang kompleks dan beragam secara efisien Perantara utama
dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia
terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan
telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan
bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia.
Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading floor),
pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan
berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal
computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua
tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail
market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank.
Sebagai contoh, bila IBM
bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM
dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang
dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki
jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk
memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam
ini disebut pasar antar bank.
Pelaku Pasar Valas
Madura (2000:648) menjelaskan
para pelaku dari pasar valuta asing adalah:
“Market composed primarily of
banks, serving firms and consumers who wish to buy or sell various currencies.”
Definisi tersebut diartikan sebagai pasar yang pelakunya terdiri dari
bank-bank, perusahaan-perusahaan, dan masyarakat yang ingin membeli atau menjual
mata uang berbagai negara. Kuncoro (1996:108-113) menjelaskan pelaku utama
dalam pasar valas amat beragam, tidak hanya dalam skala operasi namun juga
tujuan dan metode memanfaatkan pasar ini. Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar
valas dapat digolongkan menjadi:
1) Individu
Individu-individu yang bermain di
pasar valas terdorong oleh kebutuhan bisnis dan pribadinya. kebutuhan pribadi
misalnya seseorang ingin mengirim sejumlah uang kepada familinya di luar
negeri. kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang terlibat dalam bisnis
internasional, contohnya importir individu.
2) Institusi
Institusi yang dimaksud disini
adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional,
meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank investasi.
3) Perbankan
Perbankan adalah pelaku pasar
valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar valas
lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini adalah
exchange dealer atau exchange trader.
4) Bank Sentral
Bank Sentral memasuki pasar valas
dengan tujuan utama bukan untuk memperoleh laba atau menghindari resiko dari
operasi valas yang dilakukannya. Tujuan utama Bank Sentral adalah mempengaruhi
nilai mata uangnya dan nilai mata uang penting lain agar bergerak sesuai dengan
nilai yang menurut Bank Sentral tersebut sesuai dengan kepentingan ekonomi
negaranya.
5) Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang
mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitraser
dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka
justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan
kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu
dilindungi di pasar valas.
6) Pialang Pasar Valas
Pialang pasar valas adalah
perantara yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dan menawarkan valas
di pasar valas. Untuk jasa perantara, pialang mengenakan biaya yang telah
disepakati, yang disebut brokerage. Salah satu modal dasar dasar pialang adalah
penguasaannya atas informasi pasar. Informasi sempurna karena dapat
mempertemukan berbagai pelaku pasar valas inilah yang membuat pasar valas
menjadi pasar yang efisien.
Fungsi pokok Pasar Valas
Nopirin (1987:165-166)
menyebutkan beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas
pembayaran internasional yaitu:
1) Mempermudah pertukaran valuta
asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran
atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya
yang dilakukan oleh bank-bank serta pedagang.
2) Karena sering terdapat
transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayaran atau
penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya
perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit.
3) Memungkinkan dilakukannya
hedging. Seorang pedagang melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama
melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk
menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.
Jenis-jenis Pasar Valas
Pasar valas dibedakan menjadi 4
jenis, yaitu:
1. Pasar Spot (Pasar Tunai)
Menurut Madura (2000:58-66) kurs
spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Kemudian yang dimaksud pasar
spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan
suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan
segera. Disebut juga actual market atau physical market.
Menurut Kuncoro (1996:106-107)
transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam
maksimal dua hari kerja. Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi:
a) Cash, dimana pembayaran satu
mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan dalam hari yang sama
b) Tom (kependekan dari
tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya
c) Spot, dimana pengiriman
diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian.
Menurut Hamdi (2000:20) contoh
transaksi spot yaitu pada tanggal 22 Desember 1996 seorang ayah membutuhkan US$
10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah diluar negeri. maka seorang
ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat
mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila
telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah
US$1 = Rp 5.500 maka perhitungannya:
Jumlah Rupiah yang dibutuhkan =
US$ yang dibutuhkan x selling price
= US$ 10.000 x Rp 5.5000
= Rp 55.000.000,-
maka untuk mendapatkan US$ 10.000
diperlukan Rp 55.000.000,- yang harus diserahkan paling lambat tanggal 24
Desember 2004 (2 x 24 jam atau t +2).
2. Pasar Forward
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs
forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di
masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud Pasar
Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107)
transaksi forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang
dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana transaksi
forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak
menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya
kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari
dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya satu, dua,
tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila eksportir,
importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus
membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di
masa mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh
transaksi forward yaitu apabila suatu perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark
Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan
bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman
langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan
kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x
1.000.000). namun perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli
Mark. Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan
Mark menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui
berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark,
perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark). Dengan
danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000. akan lebih baik
perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang. Dimana kurs forward 90
hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka perusahaan dapat melakukan perjanjian
kontrak forward dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang. Sehingga
dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar $510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000
Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya
perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
3. Pasar Currency Futures
Menurut Madura (2000:67-68) pasar
Currency Futures merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak
Currency Futures. Suatu kontrak Currency Futures menetapkan suatu volume
standar dari suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada tanggal
penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi
national corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak
Currency Futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan Menurut
Kuncoro (2000:123) contoh transaksi futures yaitu sebuah korporasi AS, yang
pada tanggal 2 Januari menyadari kebutuhan akan 450.000 mark untuk tanggal 11
Februari (40 hari kemudian). Jika
korporasi tersebut berupaya untuk
mengunci harga pembelian mark di masa depan dengan kontrak futures, tanggal
penyelesaian kontrak adalah hari Rabu ketiga bulan Maret. Selain itu, jumlah
Mark yang dibutuhkan (450.000) lebih tinggi dari jumlah standarnya (125.000).
Hal yang terbaik yang bisa dilakukan korporasi adalah membeli 3 kontrak
futures-mark (dengan total 375.000 Mark) atau 4 kontrak futures-mark (500.000).
asumsikan bahwa pada tanggal 11 Januari, harga futures-mark untuk bulan Maret
adalah $0,5900. dengan membeli kontrak futures ini pada tanggal 2 Januari,
perusahaan wajib membeli Mark seharga $0,5900 per Mark pada hari Rabu ketiga
bulan Maret. Di lain pihak, siapa pun yng menjual kontrak futures ini pada
tanggal 11 Januari wajib mengirimkan (menjual)Mark dengan harga $0.5900 per
Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Karena satu unit kontrak futures-mark
bernilai $125.000 Mark, maka perusahaan harus membeli 3 atau 4 unit kontrak
futures-mark. Maka jumlah Dolar yang dibutuhkan adalah $221.500 (3 unit kontrak
futures-mark x $125.000 x $0,5900) atau 295.000 (4 unit kontrak futures-mark x
$125.000 x $0,5900).
4. Pasar Currency Options
Menurut Madura (2000:67-68)
menjelaskan pasar Currency Options merupakan pasar yang memfasilitasi
perdagangan kontrak currency options. Kontrak currency options dapat
diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan
hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan
dengan strike price atau exercise price) dalam suatu periode waktu tertentu.
currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus
dibayarkan di masa depan. currency put options memberikan hak untuk menjual
suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu.
Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan
diterima di masa depan.
Menurut Madura (2000:131) contoh
dari transaksi currency call options yaitu ada kemungkinan perusahaan sebuah
perusahaan akan membutuhkan valuta asing di masa depan, tetapi perusahaan tidak
begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah perusahaan AS terlibat dalam
tender sebuah poyek di Jerman. Jika proyek tersebut jatuh kepada perusahaan
tersebut maka perusahaan akan membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk membeli
bahan baku dan jasa di Jerman, namun perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan
diterima atau tidak sampai tiga bulan ke depan. Asumsikan bahwa exercise price
bagi Mark adalah $0,50 dan premium call option-nya adalah $ 0,02 per unit.
Perusahaan akan
membayar $1250 per opsi (62.500 x
$0.02) atau $12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah
maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500 (62.500 x
$0,5).
http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar